Sebenarnya
sudah lama saya memendam rasa untuk menuliskan pengalaman saya
tentang bagaimana rasanya keluar negeri yang bukan hanya sekedar
jalan-jalan saja tetapi sekaligus menimba banyak ilmu. Masih ingat
saat itu sekitar bulan Oktober 2010 ada tawaran untuk mengikuti
konferensi AIESEC Unleash Asia Pacific di Manila, Filipina. Saat itu
saya berfikir, ¨Hmmm...kenapa nggak nyoba aja ya, kan Filipina
deket, kalo masalah duit, hah bisa cari sponsor lah¨. Jadi saat itu
saya bertekad bulat untuk mencoba agar bisa menginjakkan kaki di
Manila. Karena kebetulan saya anggota organisasi AIESEC, maka saya
tidak ingin menyia-nyiakan kesempatan ini. Maka kali itu juga saya
mulai membuat paspor dan segala tetek bengek yang lain. Umur saya
saat itu sudah 20 tahun keatas, belum terlalu tua lah ya buat
pengalaman pertama ke luar negri.
Akhirnya
perburuan sponsor pun dimulai. Saya saat itu mulai bertanya-tanya
sama ketua jurusan saya yang kebetulan sangat baik hati sekali. Saya
langsung diarahkan untuk ke rektorat untuk mengurus sponsor. Setelah
mandi keringat dan bolak-balik dari fakultas ke rektorat dan
perjuangan selama 2 minggu, akhirnya sponsor pun turun. Alhamdulillah
usaha keras membuahkan hasil. Selain itu paspor saya pun juga sudah
jadi sehingga tinggal mempersiapkan segala hal untuk berangkat.
Karena pertama kali keluar negri, maka saya belum tahu bagaimana cara
beli tiket pesawat. Sungguh saya merasa katrok sekali, tahun 2010
tapi belum tahu cara beli tiket pesawat ke luar negri. Untungnya ada
teman saya yang berbaik hati menawarkan bantuannya meminjamkan kartu
kredit mamanya kepada saya untuk beli tiket pesawat secara online.
Alhasil saya bisa mendapatkan tiket pesawat yang lumayan murah untuk
terbang pulang-pergi Jakarta-Manila saat itu.
Ini
merupakan pengalaman saya pertama keluar negri, sendirian lagi! Tapi
saya yakin bisa survive setelah sampai disana soalnya ada yang
menjemput di bandara. Jadi pelajaran yang saya pelajari disini adalah
saya mengurus semuanya dari awal sampai berangkat
sendirian, mulai dari mengurus
paspor, mencari sponsor, mendaftarkan diri di konferensi
internasional, hingga membeli tiket pesawat. Jadi merasa lebih
mandiri dan bangga juga sih hehehe.
Akhirnya
saya pada bulan November 2010 (maaf tanggalnya lupa) malam saya
menunggu di bandara Soekarno Hatta untuk check in ke dalam Pesawat
Philippines Airlines. Hmm, saya tidak sabar merasakan perjalanan
keluar negri yang penuh dengan kejutan ini. Saya tidak sabar untuk
menginjakkan kaki saya ke tanah Filipina, ke tanah antah berantah
dimana perbedaan budaya, bahasa, watak manusia dan makanan akan saya
rasakan. Saya hanya bisa tersenyum saat
saya sudah masuk dan duduk di kursi pesawat. Semua perjuangan yang
telah saya lakukan terasa terbayar saat pesawat mulai lepas landas
dan saya merasakan keindahan lampu malam kota Jakarta malam itu
semakin lama semakin redup seiring dengan semakin tingginya pesawat.
(Me, Inside Philippine Airlines) |
Sekitar
jam 5 pagi saat saya bangun dari tidur saya saat itu juga pesawat
akan mendarat di Bandara Ninoy Aquino Manila. Saya lihat dari pesawat
gemerlap lampu kota Manila yang terlihat sangat indah ini. Saya
hampir tidak percaya dengan apa yang saya lihat dan perasaan tak
menentu ini terus berlanjut karena sebentar lagi saya benar-benar
akan menginjakkan kaki di Manila. Ya Tuhan, ini bukan mimpi setelah
tidur, tetapi ini kenyataan yang sebentar lagi akan terealisasi.
Manila, here I come!
Bersambung
English version click here!
English version click here!
Cara cari sponsor ke perusahaan nya gimana ?
ReplyDelete